16 Oktober 2008

Waiting For 'WANGSIT'

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Apalagi menunggu ketidakpastian. Tapi akan beda ceritanya apabila kita menunggu sesuatu hal menyenangkan hati kita. 'Wangsit' (bukan..... 'Pangsit' loh) adalah idiom dalam bahasa Jawa yang memiliki makna pada tataran spiritual. Wangsit biasanya bersifat 'mencerahkan', 'membangunkan', 'menggugah', bagi yang menerimanya. Wangsit pada umumnya diterima oleh individu2 yang memiliki kepekaan batin luar biasa. Individu2 seperti itu biasanya memiliki kedekatan dengan Yang Maha Pencipta-Tuhan Seru Sekalian Alam. Berwatak wise (bijak), sikap mental yang seimbang dan mengayomi semua mahkluk kehidupan. Dan sesuatu yang spiritual tidak mudah/bisa ditangkap oleh panca indera. Tapi bisa dirasakan dengan indera 'yang lain'. Kalau jasmani memiliki perlengkapan 'panca indera' yang peka maka rohani kita juga memiliki indera yang juga peka, asal diasah dan sering digunakan. Lalu mengapa indera rohani kita tumpul? Hal ini dikarenakan setiap hari fokus pikiran dan fokus hati ini terlalu disibukkan dgn sesuatu yang bersifat jasmaniah melulu. Terkadang kita lupa untuk mengolah sisi-sisi spiritual yang ternyata dapat membawa perubahan besar bagi kehidupan kita. Mari kita seimbangkan sisi jasmani dan rohani yang diberikan Tuhan ini dengan bijak. Selamat menerima 'Wangsit' yang mencerahkan dan menggugah sisi kemanusiaan kita !

Tidak ada komentar: